Minggu, 09 Oktober 2016

KD 5. Memahami karakteristik perangkat jaringan nirkabel

1. Pointing Antena

Cara Memasang (Pointing) Antena Parabola

Cara memasang antena parabola atau pointing merupakan sebuah tindakan mengarahkan antena parabola pada bagian penerima ke satelit tertentu. Pengarahan antena ini mempengaruhi besar daya yang diterima, karena semakin terarahnya suatu antena ke arah satelit maka redaman akibat kesalahan pengarahan juga semakin kecil.
Sebuah satelit pada orbit geostasioner akan tampak statis terhadap titik di bumi. Oleh karena itu, sebuah antena penerima yang berada pada cakupan satelit yang berada di orbit geostasioner dapat berkomunikasi dengan satelit dengan hanya mengarahkan antena ke satelit secara tetap (tanpa diperlukan tracking). Cara memasang antena parabola atau pengarahan antena penerima ke arah satelit dapat dicapai dengan menggunakan parameter sudut azimut (A) dan sudut elevasi (E) berdasarkan pengetahuan dari garis lintang (latitude) dan bujur (longitude) penerima dan garis bujur (longitude) satelit.

2. Koneksi dan Sistem pengkabelan antena

 Fiber Optik
Pada kabel serat optik, sambungan ujung terminal atau disebut juga konektor. conektor fiber optik biasanya memiliki tipe standar seperti berikut:
  • FC (Fiber Connector): digunakan untuk kabel single mode dengan akurasi yang sangat tinggi dalam menghubungkan kabel dengan transmitter maupun receiver. Konektor ini menggunakan sistem drat ulir dengan posisi yang dapat diatur, sehingga ketika dipasangkan ke perangkat lain, akurasinya tidak akan mudah berubah.
  • SC (Subsciber Connector): digunakan untuk kabel single mode, dengan sistem dicabut-pasang. Konektor ini tidak terlalu mahal, simpel, dan dapat diatur secara manual serta akurasinya baik bila dipasangkan ke perangkat lain.
  • ST (Straight Tip): bentuknya seperti bayonet berkunci hampir mirip dengan konektor BNC. Sangat umum digunakan baik untuk kabel multi mode maupun single mode. Sangat mudah digunakan baik dipasang maupun dicabut.
  • Biconic: Salah satu konektor yang kali pertama muncul dalam komunikasifiber optik. Saat ini sangat jarang digunakan.
  • D4: konektor ini hampir mirip dengan FC hanya berbeda ukurannya saja. Perbedaannya sekitar 2 mm pada bagian ferrule-nya.
  • SMA: konektor ini merupakan pendahulu dari konektor ST yang sama-sama menggunakan penutup dan pelindung. Namun seiring dengan berkembangnya ST konektor, maka konektor ini sudah tidak berkembang lagi penggunaannya.
  

Pengertian Konektor BNC

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuhh........

Dalam post kali ini saya akan memberikan informasi seputar Konektor BNC...

A. Pengertian Konektor BNC
Gambar Konektor BNC pada umunya

Konektor BNC (Bayonet Neill–Concelman) adalah jenis umum RF yang digunakan untuk konektor kabel coaxial. Konektor ini biasa digunakan dalam kabel coaxial untuk televisi, radio, komputer pada topologi tertentu. Konektor BNC ini juga biasanya disebut dengan konektor audio/video.

Konektor yang sangat umum adalah jenis RF Konektor digunakan untuk terminating coaxial cable

Penggunaan Konektor BNC yang digunakan untuk koneksi sinyal RF, untuk analog dan Serial Digital Interface sinyal video, antena sambungan radio amatir, elektronik penerbangan (avionics) dan berbagai jenis peralatan elektronik ujian.
Konektor BNC adalah alternatif dari Konektor RCA komposit bila digunakan untuk video pada perangkat video komersial, walaupun banyak konsumen elektronik dengan perangkat RCA jacks dapat digunakan dengan BNC hanya peralatan komersial video melalui adaptor sederhana. Konektor BNC yang umum digunakan pada 10base2 tipis jaringan Ethernet, baik pada kabel interconnections dan kartu jaringan, meskipun ada sebagian besar telah diganti dengan yang baru, kabel perangkat Ethernet tidak menggunakan coaxial cable. Beberapa jaringan ARCNET menggunakan BNC-terminated coax.

B. Fungsi Konektor BNC

Gambar Konektor T - BNC

Fungsi konektor BNC antara lain : 
  1. Menghubungkan antar kabel
  2. Menghubungkan kabel dengan perangkat jaringan lain
  3. Menghubungkan kabel ke T Konektor
  4. Konektor BNC digunakan untuk koneksi sinyal seperti:
  • Analog dan digital interface serial sinyal video
  • Amatir radio antena
  • Penerbangan elektronik ( avionik )
  • Peralatan uji .
C. Spesifikasi Konektor BNC 
Gambar PCI Adapter dengan colokan BNC ( Sebelah kiri ) dan Ethernet ( Sebelah Kanan )
BNC konektor ada di versi 50 dan 75 ohm. Awalnya semua itu 50 ohm dan digunakan dengan kabel impedances yang lain, mismatch kecil yang diabaikan di frekuensi rendah. 75 ohm jenis yang kadang-kadang dapat diakui oleh berkurangnya atau tidak ada dielectric dalam perkawinan berakhir. Berbagai versi yang dirancang untuk pasangan satu dengan yang lain, [1] walaupun Impedance mismatch dalam kabel dapat mengakibatkan sinyal reflections. Biasanya, ditentukan untuk digunakan pada frekuensi masing-masing sampai 4 dan 2 GHz,.
Konektor BNC75 ohm terutama yang digunakan untuk video dan DS3 Telco aplikasi kantor pusat sedangkan 50 ohm digunakan untuk data dan RF. Terjadi konvensi di BBC pada konektor BNC yang digunakan untuk video selalu 50 ohm mungkin karena konektor BNC 50 ohm akan merusak soket 75 ohm jika terhubung dalam kesalahan. Many VHF receivers used 75 ohm antenna inputs so often used 75 ohm BNC connectors. Banyak digunakan receivers VHF 75 ohm antena masukan sehingga sering digunakan konektor BNC 75 ohm.

KD 4 Menyajikan jenis jenis teknologi jaringan nirkabel

1. Perancangan Jaringan Nirkabel

terdapat beberapa langkah untuk memulai perancangan jaringan wireless. Di setiap langkah ini nanti perancang membutuhkan beberapa perangkat tambahan baik software maupun hardware, dan juga berapa strategi tertentu. berikut langkah perancangan jaringan wireless:

1. Identifikasi kegiatan survey (koordinat, zona, channel, noise)
Survey lokasi
a.   Tentukan koordinat letak kedudukan station, jarak udara terhadap BTS dengan GPS dan Kompas pada peta
b.    Perhatikan dan tandai titik potensial penghalang(obstructure) sepanjang path
c.    Hitung SOM, path dan accessories loss, EIRP, Freznal zone, ketinggian antena
d.    Perhatikan posisi terhadap station lain, kemudian potensi hidden station, over shoot, dan test noise serta interferensi
e.    Tentukan posisi ideal Tower, elevasi, panjang kabel dan alternative seandainya ada kesulitan dalam instalasi
f.    Rencanakan sejumlah alternative metode instalasi
2. penentuan Kapasitas Jaringan wireless

3. Penentuan topologi jaringan Wireless
Berikut jenis topologi yang digunakan pada jaringan wireless: 
-    Independent Basic Service Set (IBBS)






AdHoc sering disebut Independent Basic Service Set (IBBS). Jaringan AdHoc terbentuk bila antara client wireless yang dilengkapi dengan wireless LAN Card saling terhubung satu sama lain secara langsung. Pada jaringan ini tidak memerlukan perantara seperti access point atau perangkat lainnya. Topologi Adhoc ini memiliki beberapa kelemahan. Jika client yang terhubung semakin banyak, maka proses transmisi data akan semakin lambat.

Kelemahan lainnya, karena tidak adanya access point yang dijadikan consentrator pada topologi ini, menyebabkan tidak adanya perangkat yang bisa mengatur wireless client yang tekoneksi. Collusion atau tabrakan pun sangat mungkin terjadi
Basic Service Set
Koneksi antar wireless client pada topologi ini diperantarai oleh sebuah perangkat access point. Setiap wireless client yang ingin terhubng dengan client lainnya harus terhububung dulu dengan access point yang digunakan.





- Extended Service Set
Pada topologi ESS terdapat lebih dari satu access point yang digunakan. Tujuannya adalah untuk menjangkau area yang lebih jauh lagi. Jadi, bisa dikatakan topologi ESS ini merupakan gabungan atau kumpulan dari topologi BSS.


2. Interkoneksi perangkat jaringan

PERANGKAT INTERKONEKSI JARINGAN

1. REPEATER
Di dalam jaringan komputer, repeater berfungsi untuk memperpanjang rentang jaringan dengan cara memperkuat isyarat elektronis. Dengan menggunakan repeater, LAN yang memakai Ethernet dapat diperpanjang rentang jaringannya sampai 20 km dengan memasang repeater pada setiap 2,5 km.
Multi-port Repeater
Pemusatan perkabelan Ethernet yang memungkinkan banyak perangkat terhubung pada satu titik di Ethernet. Multiport Repeater yang dapat diatur pengguna memiliki banyak kemampuan untuk mengelola jaringan.

Fiber Optic Interrepeater Link 
Metodologi pemberian sinyal serat optik berdasarkan spesifikasi serat optik IEEE 802.3 FOIRL merupakan pendahuluan dari spesifikasi 10BaseFL yang dirancang untuk menggantikannya. Didefinisikan sebagai IEEE 802.3 dan diimplementasikan pada lebih dari dua jalur serat optik, medium ini bisa mencapai jarak sampai 500 m dan 1 Km tergantung pada jumlah repeater pada jaringan http://www.total.or.id

2. HUB

Hub adalah sebuah perangkat jaringan komputer yang berfungsi untuk menghubungkan peralatan-peralatan dengan Ethernet 10 BaseT atau serat optik sehingga menjadikannya dalam satu segmen jaringan. Hub bekerja pada lapisan fisik (layer 1) pada model OSI


Hub dapat digunakan untuk menambah node di suatu jaringan. Misalnya hub pada satelit atau Local Area Network (LAN). Di dalam Computer Jaringan yang terhubung melalui kabel disebut juga dengan wiring centre. Terdapat dua macam hub, yaitu active hub dan passive hub.
Sebagai analogi, Pada local area network, berfungsi untuk menggabungkan beberapa komputer menjadi satu buah kelompok jaringan.
Perbedaan Antara Hub dan Switch
HUB tidak memiliki fasilitas routing. Sehingga semua informasi yang datang akan dikirimkan ke semua komputer (broadcast) sedangkaN SWITCH memiliki fasilitas routing.

3. SWITCH

Switch jaringan (switch untuk singkatnya) adalah sebuah alat jaringan yang melakukan bridging transparan (penghubung segementasi banyak jaringan dengan forwarding berdasarkan alamat MAC
Switch jaringan dapat digunakan sebagai penghubung computer atau router pada satu area yang terbatas, switch juga bekerja pada lapisan data link, cara kerja switch hampir sama seperti bridge, tetapi switch memiliki sejumlah port sehingga sering dinamakan multi-port bridge karena mempunyai collision domain dan broadcast domain tersendiri, dapat mengatur lalu lintas paket yang melalui switch jaringan. Cara menghubungkan komputer ke switch sangat mirip dengan cara menghubungkan komputer atau router ke hub. Switch dapat digunakan langsung untuk menggantikan Hub yang sudah terpasang pada jaringan.
Type Switch
Ada beberapa jenis Switch yang beredar di pasaran, yang bekerja di Layer 2 dan Layer 3 pada lapisan OSI.
• ATM Switch
• ISDN Switch (Integrated Services Digital Network) Switch atau yang dikenal sebagai istilah Frame relay switch over ISDN yang biasanya terdapat pada Service Provider bekerja seperti halnya switch, tapi memiliki perbedaan yaitu interface yang di gunakan berupa ISDN card atau ISDN router.
• DSLAM Switch
• Ethernet Switch
• Port uplink adalah sebuah port dalam sebuah hub atau [switch jaringan] yang dapat digunakan untuk menghubungkan hub/switch tersebut dengan hub lainnya di dalam sebuah jaringan berbasis teknologi Ethernet. Dengan menggunakan uplink port, hub-hub pun dapat disusun secara bertumpuk untuk membentuk jaringan yang lebih besar dengan menggunakan kabel Unshielded Twisted Pair yang murah. Jika memang hub yang digunakan tidak memiliki port uplink, maka kita dapat menggunakan kabel UTP yang disusun secara crossover.http://id.wikipedia.org

4. BRIDGE

Jembatan jaringan (Network Bridge) adalah sebuah komponen jaringan yang digunakan untuk memperluas jaringan atau membuat sebuah segmen jaringan. Jembatan jaringan beroperasi di dalam lapisan data-link pada model OSI. Jembatan juga dapat digunakan untuk menggabungkan dua buah media jaringan yang berbeda, seperti halnya antara media (UTP) dengan kebel serat optik atau dua buah arsetekur jaringan yang berbeda, seperti halnya antara Token Ring dan Ethernet.
Jembatan akan membuat sinyal yang ditransmisikan oleh pengirim tapi tidak melakukan konversi terhadap protokol, sehingga agar dua segmen jaringan yang dikoneksikan ke jembatan tersebut harus terdapat protokol jaringan yang sama (seperti halnya TCP/IP). Jembatan jaringan juga kadang-kadang mendukung protocol Simple Network Management Protocol (SNMP), dan beberapa di antaranya memiliki fitur diagnosis lainnya.
• Terdapat tiga jenis jemabatan jaringan yang umum dijumpai:
• Jembatan Lokal: sebuah Jembatan yang dapat menghubungkan segmen-segmen jaringan Lokcal.
• Jembatan Putar: dapat digunakan untuk membuat sebuah sambungan (link) antara LAN untuk membuat sebuah Wide Area Network.
• Jembatan Nirkabel: sebuah bridge yang dapat menggabungkan jaringan LAN berkabel dan Jaringan LAN Nirkabel.http://id.wikipedia.org 

ROUTER

Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan Jaringan seperti Internet Protocol) dari Stack Protokol Tujuh-lapis OS.
Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan Switch.
Analogi Router dan Switch
Sebagai ilustrasi perbedaan fungsi dari router dan switch merupakan suatu jalanan, dan router merupakan penghubung antar jalan. Masing-masing rumah berada pada jalan yang memiliki alamat dalam suatu urutan tertentu. Dengan cara yang sama, switch menghubungkan berbagai macam alat, dimana masing-masing alat memiliki alamat IP sendiri pada sebuah LAN.
Router juga dapat digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah layanan Telekomunikasi seperti halnya telekomunikasi leased line atau Digital Subscriber Line (DSL). Router yang digunakan untuk menghubungkan LAN ke sebuah koneksi leased line seperti T1 atau T3, sering disebut sebagai access server.
Sementara itu, router yang digunakan untuk menghubungkan jaringan lokal ke sebuah koneksi DSL disebut juga dengan DSL router. Router-router jenis tersebut umumnya memiliki fungsi Firewall untuk melakukan penapisan paket berdasarkan alamat sumber dan alamat tujuan paket tersebut, meski beberapa router tidak memilikinya. Router yang memiliki fitur penapisan paket disebut juga dengan packet-filtering router. Router umumnya memblokir lalu lintas data yang dipancarkan secara broadcast sehingga dapat mencegah adanya broadcast storm yang mampu memperlambat kinerja jaringan

3. Interferensi

1. Noise
Noise adalah sinyal-sinyal yang tidak diinginkan yang selalu ada dalam suatu sistem transmisi. Noise ini akan mengganggu kualitas dari sinyal terima yang diinginkan dan akhirnya menggangu proses penerimaan dan pengiriman data.
Menurut sumbernya noise ini dapat dibedakan menjadi :
  • Internal Noise, akibat thermal, intermodulasi, crosstalk
  • External Noise, akibat atmosphere, extraterrestrial, man made.
Random Noise adalah noise yang terjadinya tidak bisa diprediksi. Macam-macam random noise:
  1. Thermal Noise : noise akibat adanya efek panas
  2. Intermodulation noise : noise akibat masuknya frekuensi asing ke saluran komunikasi
  3. Crosstalk noise : noise akibat masuknya sinyal asing ke saluran komunikasi
  4. Impulse noise : noise akibat masuknya sinyal yang memiliki level tegangan yang cukup tinggi secara tiba-tiba ke saluran komunikasi
  5. Fading noise : noise akibat perubahan kondisi atmosfer bumi
Statistical noise adalah noise yang terjadi dapat diprediksi. Macam-macam statistical noise:
  1. Redaman : turunnya level tegangan sinyal yang diterima akibat karakteristik media
  2. Tundaan : keterlambatan datangnya sinyal sehingga memperlambat pemrosesan
2. Interferensi
Interferensi adalah sinyal pengganggu yang tidak diinginkan dimana frekuensinya berdekatan atau sama dengan sinyal yang diinginkan serta berdaya besar.
Dalam dunia telekomunikasi dan IT yang berbasis satelit ada hal yang tidak mungkin dihindari yaitu gangguan/ Interferensi, namun dengan batasan toleransi tertentu masih dapat diterima.
Ada beberapa jenis kategori Interferensi:
  • Interferensi antar jaringan satelit adalah gangguan yang diakibatkan jarak antara satelit satu dengan yang lainnya
  • Interferensi jaringan Terrestrial adalah gangguan yang disebabkan frekuensi kerja dari sistem sama
  • Interferensi Croos polarisasi adalah gangguan disebabkan dari pengguna frekuensi yang sama dan power yang dipancarkan/Transmitter
  • Interferensi Co channel (antar kanal) adalah gangguan disebabkan oleh frekuensi channel atau tidak ada jarak antar kedua frekuensi (Guard band)
  • Interferensi Retransmit adalah gangguan disebabkan ketidak sempurnaan instalasi st.bumi/SNG yang bekerja pada frekuensi 52-88 Mhz sehingga frekuensi radio FM 88-108 Mhz akan masuk ke dalam sistem up link
  • Interferensi Intermodulasi antar Carrier adalah gangguan ini ketidak linearan dari power amplifier (HPA) bila digunakan untuk multi carrier, terjadi akibat:
  1. kedekatan satelit
  2. Coverage yang saling overlapping
  3. Band frekuensi yang sama
3. Redaman
Redaman adalah turunnya level tegangan sinyal yang diterima akibat karakteristik media, merupakan salah satu jenis noise yang kejadiannya dapat diprediksi
Redaman adalah hambatan pada media telekomunikasi yang menyebabkan sinyal akan semakin lemah untuk jarah yang jauh.
4. Fading
Fading adalah penyimpangan atenuasi yang mengalami sinyal carrier-termodulasi telekomunikasi terhadap media propagasi tertentu
Fading merupakan gangguan komunikasi yang gejalanya dapat dirasakan oleh penerima akibat adanya fluktuasi (ketidaktetapan) level daya sinyal yang diterima oleh receiver
  • Multipath Fading, Fading yang terjadi karena terdapat objek antara pengirim dan penerima sehingga gelombang yang sampai ke penerima berasal dari beberapa lintasan (multipath) dan fluktuasi yang terjadi bersifat cepat (fast fading)
              Terdiri dari:
  • Rician, jika sinyal yang dominan adalah sinyal yang bersifat Line Of Sight (direct path).
  • Rayleigh, jika sinyal yang dominan adalah sinyal yang bersifat tidak langsung (indirect path).
  • Shadowing, Fading yang terjadi karena adanya efek terhalangnya sinyal sampai ke penerima akibat oleh gedung bertingkat, tembok, dll dan fluktuasi sinyal yang terjadi bersifat lambat (Slow fading).

Author